Semakin majunya zaman, semakin berkembang pesat pula pembangunan gedung-gedung untuk menunjang hal tersebut. Begitu juga seperti di Indonesia. Pembangunan gedung-gedung pencakar langit sangat pesat berkembang bak jamur di musim hujan. Hal ini mengakibatkan semakin berkurangnya lahan hijau di Indonesia.
Salah satu alternatif sebagai sumber lahan hijau adalah dengan pembuatan atap hijau di setiap gedung tersebut. "Atap hijau" (Green Roof) adalah atap sebuah bangunan yang sebagian atau seluruhnya ditutupi dengan vegetasi dan tanah, atau sedang tumbuh, ditanam di atas Waterproofing membran.
Atap hijau dapat dibuat pada atap datar dan miring, pada bangunan yang sudah jadi maupun yang sedang dibangun. Atap tersebut terdiri dari lapisan penyekat yaitu membran waterproof dan lapisan media-tanam dengan tebal hingga 20 cm. Tanah ini biasanya memiliki komposisi butir-butir tanah liat yang ringan dan batu pecah. Atap hijau ini hanya butuh perawatan dan pengairan yang sederhana, tetapi dikarenakan posisinya yang terekspos sehingga agak menyulitkan tanaman untuk bertahan. Sebuah riset yang telah diselenggarakan sejak tahun 1980, tanaman musim kemarau ditemukan sebagai koloni paling sukses, tetapi laporan terbaru menyebutkan titik berat untuk penelitian ke depan pada kebutuhan spesies yang sesuai, terutama untuk iklim yang berbeda.
Banyak sekali manfaat yang dapat kita rasakan jika kita mengaplikasikan atap hijau ini. Manfaat nya yaitu:
-Tempat menanam tumbuhan buah-buahan, sayuran, dan bunga-bunga
- Mengurangi pemanasan (dengan menambahkan massa dan nilai resistansi
termal) dan pendinginan (dengan menguapkan pendingin) beban pada gedung
, terutama jika kaca dalam sehingga bertindak sebagai terarium dan pasif
reservoir panas matahari, konsentrasi atap hijau dalam sebuah daerah
perkotaan bahkan dapat mengurangi suhu rata-rata kota selama musim
panas
- Mengurangi limpasan air hujan
- Menyaring polusi dan karbon dioksida dari udara
- Tanah dan tanaman di atap hijau membantu untuk mengisolasi sebuah
bangunan untuk suara; tanah membantu untuk memblokir frekuensi yang
lebih rendah dan tanaman blok frekuensi yang lebih tinggi.
- Menyaring polutan dan logam berat dari air hujan
- Meningkatkan habitat satwa liar di wilayah tersebut
Coba pikirkan, tambahan jalanan, tempat parkir, gedung2 lain, dan tanah yang harus hilang yang ujungnya akan merusak suhu udara, kualitas udara, dan terbayang jumlah energi yang harus dikonsumsi. Satu hari di musim panas di kota Jakarta, atap bangunan biasa akan membuat anda merasa berada didalam oven. Nah, apa jadinya jika kita berpikir untuk merubah atap gedung tersebut dengan atap hijau?
Entah atap itu akan berupa taman sayuran, taman bunga, atau sekedar padang rumput, atap gedung yang berisi tanaman akan menurunkan suhu diatas gedung sejauh 10 derajat, yang akan menurunkan daya yang digunakan untuk mendinginkan gedung dan akan menurunkan pemakaian daya seluruh kota, menurunkan emisi pembangkit listrik dan bahkan akan memperbaiki kualitas udara kota dan kesehatan masyarakat.
Nggak cuma itu, atap hijau seperti ini akan membantu penanganan masalah air dan mengurangi kemungkinan banjir (karena akan menahan air hujan), dan bahkan akan memperpanjang usia atap. Selain itu, atap hijau akan memperindah kota.
Jadi tunggu apalagi kawan, cintai lah Indonesia kita mulai sekarang!!!
0 komentar:
Posting Komentar